PLANET VENUS
Venus adalah planet kedua
dari Matahari, dinamai berdasarkan nama Dewi cinta Romawi, di samping itu venus
adalah benda langit yang paling terang setelah matahari dan bulan. Orang –
orang Babilonia menyebutnya isthar bagi bangsa maya ia dikenal sebagai Chak ek
yang artinya bintang besar. Bebrapa astronom zaman dahulu bahkan mengiranya
sebagai dua objek yang berbeda yaitu bintang pagi dan bintang senja. Venus
“bintang” yang dimaksud di atas adalah objek paling terang di langit setelah
matahari dan bulan. Planet ini diselubungi gulungan awan dan gas yang
tebal, serta tetesan asam yang menyembunyikan permukaannya dari pandangan
luar. Jarak planet Venus ke matahari adalah 108,2 juta km atau 0,72 SA dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari dengan rotasi 243
hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2)
dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan.
Planet kedua dari Matahari
tersebut telah menarik perhatian manusia sejak berabad-abad lalu. Namun seiring
dengan majunya penelitian Astronomi, Pamor Venus justru memudar. Venus kalah
popular untuk diteliti dibandingkan Mars atau Jupiter misalkan ini memungkinkan
disebabkan karena para ilmuwan yakin tidak ada penemuan apa – apa disana
mengingat suhu di permukaan Venus yang terlalu panas.
1.2
Rotasi Venus
Venus berotasi secara
lambat dari timur ke barat. Planet Venus melakukan putaran sekali setiap 243
hari Bumi artinya satu hari Venus sama dengan 243 hari Bumi. Ini suatu hal yang
aneh karena Venus mengelilingi matahari dalam waktu 225 hai Bumi. Bila kita
berada disana kita kan mempun yai kesan bahwa satu hari Venus akan lebih lama
bila dibandingkan satu tahun di Bumi. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet
lain, hal ini terjadi karena venus berputar pada
sumbu rotasi yang hampir 180˚ yang mengakibatkan lamanya waktu rotasi
venus lebih lama dari waktu revolusinya. Selain
itu, jangka waktu
rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan
atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya
sangat tinggi akibat efek rumah kaca yang
hebat dimana panas matahari yang masuk tidak dapat keluar lagi akibatnya
permukaan planet menjadi sangat panas hingga dapat melelehkan timah.
1.3
Fenomena di Planet Venus
Efek rumah kaca di Venus
muncul dan dipengaruhi oleh Vulkanisme. Gunung – gunung api aktif diperkirakan
telah melepaskan sejumlah besar karbondioksida ke Atmosfer. Kemudian terjadi
awan yang turun sebagai hujan asam yang disebut Virga, namun menguap sebelum
menca[ai permukaan planet. Sementara di bagian atas Atmosfer awan bergulung –
gulung dengan kecepatan 300 kilometr per jam akibat hembusan air yang
ganas.
Atmosfer padat yang
sebagian besar terisi karbondioksida. Atmosfer
Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venustermobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan. Venus
memiliki awan bearacun dengan butiran – butiran asam yang bisa membakar kulit.
Awan tersebut tidak seperti awan di Bumi yang terbentuk dari butiran – butiran
air, awan tebal itu tidak membiarkan sinar Matahari menjangkau permukaan Venus.
Semua yang dapat kita lihat
dari Venus dari ruang angkasa adalah puncak – puncak awannya. Awan ini hanya
memerlukan empat hari untuk tepat berputar mengelilingi Venus, itu dikarenakan
Venus diselubungi awan putih Asam Sulfur sehingga planet ini sangat panas dan
terlihat sangat terang. Venus tertupup awan setebal 25 km yang menghalangi
pandangan kepermukaannya, maka berbagai tafsiran digambarkan oleh para
pengarang fiksi ilmiah zaman dahulu. Ada yang melukiskan permukaan Venus
diselimuti oleh hutan lebat ada yang menduga permukaan Venus berawa – rawa dan
ada yang menduga sebagai lautan luas itu sebelum wahana – wahana tanpa awak
dikirim untuk menyeldidikinya.
1.4
Venus berbeda dengan Bumi
Meskipun venus berukuran
dan berbobot hampir sama dengan bumi, namun planet ini jauh berbeda. Venus
merupakan planet terpanas, sebagian karena atmosfer tebalnya menangkap sejumlah
besar panas matahari melalui efek rumah kaca yang jauh lebih extreme daripada
di bumi. Seperti halnya merkurius planet ini juga dapat dilihat dengan
mata telanjang, venus biasanya terlihat di sebelah timur sebelum matahari
terbit, sehingga venus di sebut bintang timur atau bintang pagi. Kadang-kadang
juga venus terlihat di sebelah barat sebelum matahari terbenam, sehingga venus
dinamakan bintang senja, bintang barat, atau bintang kejora.
Venus adalah sebuah planet
yang kering, gurun pasir terhampar di permukaannya hampir tidak ada air di sana
berbeda sekali dengan keadaan permukaan bumi yang sebagian besar merupakan
lautan. Di sana juga terdapat kawah – kawah, tetapi tidak sebanyak yang ada di
bulan atau Merkurius. Melihat hal – hal itu sebutan Venus sebagai saudara
kembar bumi menjadi tidak tepat lagi.
Galileo melihan planet ini
berbentuk sabit seperti bulan muda atau bulan tua. Ini menunjukkan bahwa venus
adalah benda gelap seperti bulan hanya bagian yang disinari matahari saja yang
dpat dilihat. Seperti juga sabit bulan, bentuk sabit Venus juga berubah – ubah.
Kadang – kadang bentuknya tipis seperti kuku dan kadang – kadang besar. Dengan
mempelajari berubahnya bentuk sabit itu Galileo memperoleh bukti bahwa Venus
memang bergerak mengelilingi matahari bukan mengelilungi matahari.
1.5 Hydroxyl
ditemukan di Atmosfer Venus
Hydroxyl
adalah molekul penting yang susah dideteksi. Molekul ini tersusun dari atom
hydrogen dan oxygen. Molekul ini ditemukan di permukaan venus,
sekitar 100 KM diatas permukaan atmosfer venusyang
menemukan adalah Venus
Express (wahana luar angkasa yang memiliki misi
mendalami planet venus)
Molekul membingungkan ini
berhasil dideteksi setelah menjauhkan venus express
dari permukaan venus dan
mengamati permukaan venus yangÂÂ
meredup. Hydroxyl dideteksi dengan mengukur tingkat infra merah yang
dipancarkan oleh venus.
Ada pemikiran yang
menyatakan bahwa hydroxyl ini penting untuk atmosfer planet lain karena sangat
reaktif. Di bumi sendiri, hydroxyl ini perperan untuk membersihkan polutan dari
atmosfer dan membantu menjaga kestabilan karbon dioksida, mencegahnya berubah
menjadi karbon monoksida.Di Mars, hydroxyl berperan untuk menjaga kesterilan
tanah, mencegah mikroba masuk ke permukaan Mars.
Di Atmosfer bumi, Hydroxyl
sangat berkaitan dengan banyaknya ozone yang menyusun atmosfer permukaan bumi.
Para ilmuan peneliti Venus masih
mengkalkulasi perkiraan jumlah ozone yang terdapat padaatmosferÂÂ
planet venus.
Kondisi Hydroxyl di Venus sendiri
tidak stabil bisa mencapai 50% di satu sisi dan melemah atau menguat di sisi
lain, hal ini tentu juga berarti bahwa jumlah ozone yang ada di planet ini juga
tidak stabil. Ozone sendiri penting bagi
kehidupan karena dapat menyerap radiasi ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari. Penyerapan radiasi ultra violet ini sangat mempengaruhi suhu suatu
planet, dan tentu saja kemungkinan hidup di planet tersebut. Nah, jika
ternyata tingakat hydroxyl di venus cukup
dan ozonenya juga cukup, maka harapan untuk dapat tinggal di planet
lain mungkin dapat direalisasikan.
1.6
Wahana yang diluncurkan ke Planet Venus
Venus merupakan planet
(planet dalam) inferior yaitu planet yang terletak sebelum Bumi. Planet Venus
termasuk ke dalam jenis planet terrestrial karena memiliki komposisi
penyusunnya mirip dengan komposisi bahan penyusun Bumi yaitu didominasi oleh
batuan silikat, masa jenisnya lima kali masa jenis air dan ukurannya tidak
terlalu besar.
Venus memiiki karakteristik
permukaan yang mencolok yang seindah sewaktu mereka tidak biasa mayoritas apa
yang kita ketahui hari ini mengenai permukaannya berasal dari pengamatan radar
terutama gambar yag dikirim oleh satelit Magellan dari 16 Agustus 1990.
Diluncurkan wahana peneliti
ke Venus setelah satu decade tidak ada misi ketetangga terdekat Bumi itu.
Wahana Venus Express akan sampai di orbit Venus dalam jangka wangku lima bulan
guna melakukan observasi. Misi itu bermaksud untuk mengungkap misteri mengenainya,
tentang bagaimana planet yang awalnya sangat mirip dengan Bumi itu dalam
ukuran, masa dan komposisi telah berevolusi menjadi sesuatu yang sangat berbeda
selama 4,6 milyar tahun. Dengan mengambil contoh apa yang terjadi pada Venus,
para ilmuwan berharap bisa mengetahui mekanisme perubahan iklim yang mungkin
akan menimpa planet kita.
Satelit Pemantau Venus
Express milik Badan Antariksa Eropa (ESA) mendeteksi adanya gas gunung berapi
Sulfur dioksida dalam kuantitas besar di Venus. Para ilmuwan kini berusaha
menentukan apakah itu membuktikan adanya gunung berapi aktif di planet tersebut
tau gas itu hanya sekedar lahir dari mekanisme di Atmosfer. Pencarian gunung
berapi di Venus memang sudah lama dilakukan ESA. Gunung berapi adalah bagian
penting dari sistem sebuah planet kata Freud Taylor, ilmuwan program Venus
Express dari Universitas Oxford Inggris. Gunung berapi melepas gas seperti
Sulfur Oksida ke Atmosfer planet.
Di Bumi Sulfur tidak
tinggal lama di Atmosfer sebaliknya sulfur beraksi dengan permukaan bumi yang
didominasi laut, hal yang sama diduga terjadi pula di Venus walaupun dengan
proses yang lebih lambat dalam skala sekitar duapuluh juta tahun. Beberapa
ilmuwan memperkirakan proporsi besar Sulfurdioksida yang ditemukan di Atmosfer
merupakan bagian dari asap mesiu erupsi gunung berapi. Meski demikian ledakan
semacam itu dapat terjadi sekitar sepuluh juta yang lalu dan Sulfur tetap
berada di atmosfer karena dibutuhkan waktu lama un tuk turun ke permukaan
planet yang didominasi batuan.
Beberapa satelit telah
mendarat di Venus dan telah melakukan pemotretan. Permukaan planet ini sangat
panas dan tekanan Atmosfernya sangat besar setara dengan tekanan 1000 meter di
bawah permukaan laut. Akibatnya satelit tidak dapat bertahan lama, sebagian
Venus dilingkupi dengan dataran berbukit yang sangat besar. Dari dataran ini
muncul beberapa daerah yang sangat besar seukuran benua yang dihiasi dengan
bentangan pegunungan yang sangat besar pula. Pegunungan terbesar di Venus
adalah Maxwell Mounties, lebih tinggi tiga kilometer dari pada gunung Everest
yang merupakan puncak tertinggi di Planet Bumi. Gunung api dari berbagai jenis
dan ukuran tersebar di dataran luas Venus. Mereka muncul karena desakan lava
yang mengalir di perut planet. Dataran – datarn tinggi Venus sangat terang,
mementulkan signal radar lebih baik disbanding wilayah rendah.
Benua terbesar dari planet
ini bernama Aphrodite Terra berukuran sebesar benua Afrika. Planet ini
memungkinkan masih mempunyai banyak gunung berapi yang masih aktif. Setiap
kawah yang disebabkan oleh Asteroid sudah rusak karena Atmosfer planet tersebut
dan letusan – letusan gunung berapi pada masa lampau. Di bawah gumpalan awannya
Venus memiliki pemandangan menakjubkan yaitu berupa dataran berbukit, gunung
berapi dan pegunungan.
Wahana Marinir 2 milik AS
adalah yang pertama berhasil terbang mendekati Venus tahun 1962 ia mengabarkan
tingginya suhu di permukaan planet tersebut. Misi selanjutnya memberi informasi
mengenai ketebalan dan kompsisi kimia lapisan awan disana, serta beberapa data
kondisi permukaan Venus. Adapun Wahana yang pertama kali mendarat di planet
Venus adalah Venera 7 milik Unisoviet. Wahana tersebut bertahan hingga duapuluh
menit sebelum remuk karena tekanan tinggi dan suhu yang amat panas. Penerusnya
Venera 9, wahana tersebut mengirimkan foto – foto pertama dari Venus. Setelah
itu dikirim juga beberapa wahana penbgorbit yang melakukan survey radar,
menembus awan tebal Venus untuk memetakan permukaannya, yang paling utama
diantaranya adalah Wahana Magellan milik NASA yang mengelilingi Venus delapan
kali sehari. Foto – foto Magellan menunjukkan permukaan “muda” dimana aktivitas
vulkanisme telah menghilangkan jejak – jejak masa lalu.
1.7
Manfaat Mempelajari Planet Venus
melalui wahana yang dikirimkan
Mempelajari Venus akan bisa
membantu melakukan analisa model computer guna meramalkan perubahan iklim yang
bakal terjadi di bumi. Hal lain yang unik di Venus adalah walaupun ia dekat
dengan matahari namun Atmosfernya lebih reflektif sedikit saja cahaya yang
masuk dan sebagian besar dipantulkan. Venus sebenarnya menyerap lebih sedikit
panas matahari disbanding Bumi. Secara sepintas mungkin kita bisa berfikir
kondisi di sana tidak jauh berbeda namun kenyataannya Atmosfer Venus
memerangkap panas yang hanya sedikit itu. Sehingga menjadikan permukaannya sama
sekali tidak senyaman bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar