Sampai Ajal Menjemput Kita
“ma… pa… aku pergi berangkat dulu ya?” kataku.
“Gak sarapan dulu sayang?” kata Mama.
“gak ma… aku udah telat nih” jawabku.
“ya udah hati-hati ya” kata Papa.
Aku pun pergi berangkat ke sekolah menggunakan mobil sport putih pemberian Ayah pada hari ulang tahunku yang ke-17. Nama aku Putri Adinda, saat ini aku bersekolah di salah satu sekolah favorit di kotaku yaitu SMA bintang bangsa, saat ini aku kelas 2 SMA. Walaupun kelas 2 SMA tetap saja sampai saat ini aku sama sekali belum pernah pacaran. Oh iya udah dulu ya perkenalannya soalnya aku sudah sampai di tempat aku menimba ilmu yaitu SMA Bintang Bangsa. Aku segera memarkirkan mobilku. Setelah selesai saat aku ke luar dari mobil ada yang manggil namaku.
“Putri…” panggil Dini, sahabat aku dari SD.
“apaan sih din? Gak usah pake teriak juga kali” jawabku.
“iya deh iya maaf…
aku cuman mau bilang kalau ada murid baru di kelas kita” balas Dini.
“oh… jadi apa hubungannya sama aku?” balasku dengan polosnya.
“ya jelas ada lah put… murid barunya tuh laki-laki ganteng lagi… jadi bisa aja kan kamu jadian sama dia? Masa iya sih kamu mau jadi perawan tua?” balas Dini.
“aduh Dini kamu tenang aja deh… aku gak akan jadi perawan tua kok!” jawabku.
“jadi kenapa sampai sekarang kamu masih jomblo?” tanya Dini.
“karena belum dapat yang tepat aja. Udah ah din ntar lagi bel nih.” jawabku.
“ya udah deh” balas Dini.
Kring… Kring… Kring. bel kami telah berbunyi itu tandanya kami masuk kelas. Pelajaran pertama kami ialah pelajaran kesukaan aku yaitu bahasa indonesia. Saat aku lihat guru kami datang bersama seseorang yang super duper gateng banget.
“pagi anak-anak.” kata Bu Nisa.
“pagi bu.” balas kami.
“di kelas kita akan ada murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu.” Pinta Bu Nisa pada murid baru itu.
“perkenalkan nama saya Putra Andrian biasa dipanggil Putra saya pindahan dari SMAN 2 bandung”
“baiklah sekarang kamu duduk di samping Putri” kata Bu Nisa. Memang selama ini aku duduknya sendiri biar gak ada yang ganggu.
“wah berarti di kelas kita akan ada Putra dan Putri dong” kata Dini dengan keras.
“cie… cie…” suara sorakan 1 kelas. Aku hanya diam.
“hai aku Putra” kata Putra sambil mengulurkan tangannya.
“aku Putri” membalas uluran tangan Putra.
Pelajaran pun dimulai seperti biasanya hingga pulang sekolah. Saat pulang sekolah ada seseorang yang manggil aku.
“Putri…” panggilnya.
“ada apa tra?” tanyaku ternyata itu Putra.
“boleh minta nomor hp kamu gak?” jawab Putra.
“boleh” aku pun langsung memberinya.
“makasih ya” katanya.
“iya”
Setelah itu kami semakin lama semakin dekat sampai-sampai 1 sekolahan mengira kalau kami sudah pacaran padahal kami hanya sahabatan. Hingga tiba suatu hari yang gak aku sangka Putra nyatain perasaannya ke aku di depan kelas.
“teman-teman boleh minta perhatiannya bentar gak?” pinta Putra.
“boleh” jawab mereka.
“Putri… jujur selama ini aku udah suka sama kamu sejak pertama kali ketemu. Kamu mau gak jadi pacar aku?” tanya Putra sambil berlutut di depanku.
“cie… cie… terima… terima” kata teman-temanku berorak. Aku pun hanya menganggukkan kepalaku.
Sejak saat itu kami pacaran hingga lulus SMA. Dan kami pun melanjut di universitas yang sama. Hubungan kami semakin lama semakin serasi hingga gak ada satu pun orang yang dapat mengganggu kami. Setelah 4 tahun kemudian pun kami masih pacaran hingga lulus kuliah. Orangtua kami pun menyetujui hubungan kami ini. Setelah lulus kuliah Putra langsung melamarku.
“tri… kamu mau gak jadi pendamping hidup aku sampai ajal menjemput?” tanya Putra.
“iya aku mau” jawabku.
Beberapa hari setelah itu kami pun menikah. Selama beberapa tahun menikah kami mempunyai dua anak. Nama mereka ialah Putri dan Putra sama seperti nama kami. Setelah kami berdua berumur 80 tahun kami meninggalkan dunia ini dengan penuh senyuman.
Cerpen Karangan: Santa Laura
Facebook: Santa Laura Tampubolon
Nama: Santa Laura Putri omega Tampubolon
Kelas: IX SMP
Sekolah: SMPN 1 Siantar
Tanggal lahir: 26 setember 2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar